Kerja remote adalah sistem kerja yang tak mewajibkan pegawai datang ke kantor. Sebagai gantinya, pegawai dibebaskan untuk bekerja di manapun mereka mau. Entah itu kerja dari rumah, cafe, co-working space, perpustakaan, ataupun tempat lainnya.
Bekerja secara remote semakin menjadi tren. Mulai banyak startup dan perusahaan yang menawarkan opsi kerja remote ke pegawainya. Bahkan, survei menunjukkan sebanyak 34 persen orang di Indonesia sudah bekerja secara remote.
Meski mulai jamak dilakukan, kerja remote boleh dibilang sebagai berkah sekaligus kutukan. Ia jadi berkah ketika Anda dapat bekerja secara produktif. Tanpa perlu repot berdandan, menghabiskan waktu di jalan, ataupun mengeluarkan uang untuk makan.
Namun, kerja remote malah jadi kutukan ketika Anda tak pintar mengelola waktu. Salah-salah, Anda kebablasan bekerja tanpa mengenal waktu alias lembur. Kalau sudah begitu kasusnya, Anda pasti kelelahan dan rawan stres.
One Does Simply Work From Home Without Distraction
Supaya bekerja secara remote tak jadi kutukan buat Anda, kami akan bagikan tips kerja remote supaya lebih efektif dan produktif. Tips yang kami akan bahas awalnya memang sengaja ditujukan untuk developer. Tapi, pada praktiknya, Anda boleh improvisasi agar sesuai dengan posisi kerja Anda.
Tempat kerja adalah hal yang tak boleh Anda remehkan ketika memutuskan bekerja secara remote. Percayalah, di mana Anda bekerja betul-betul punya pengaruh besar ke produktivitas dan efektivitas kerja Anda.
Satu tempat yang pas bisa membuat Anda keasyikan bekerja. Satu per satu tugas bisa cepat diselesaikan. Pun, masih ada waktu untuk bersantai dan melakukan hal lain. Sebaliknya, tempat yang zonk takkan menyumbang apa-apa ke Anda. Boro-boro tugas selesai, mungkin Anda justru kehabisan energi untuk sekadar berkonsentrasi.
Makanya, tempat kerja yang nyaman tak boleh ditawar. Beberapa hal di bawah ini mungkin akan membantu Anda bekerja dengan nyaman, sigap, dan senang.
Hal macam ini memudahkan Anda untuk fokus bekerja. Jika Anda bekerja di rumah dan tinggal bersama keluarga, pastikan Anda punya ruang kerja khusus agar tidak diganggu.
Kedua hal ini mendukung Anda supaya lebih nyaman dan betah bekerja. Di samping itu, meja dan kursi ergonomis juga menghindarkan Anda dari cedera dan kecapekan.
Piranti ini tak cuma berfungsi untuk mendengarkan lagu ketika bosan atau butuh fokus. Headset, utamanya, sangat berguna ketika Anda perlu melakukan conference call atau video call.
Komunikasi dengan tim tak boleh terganggu karena lambatnya koneksi internet. Pastikan Anda bekerja di tempat yang koneksi internetnya lancar jaya. Jika perlu, siapkan modem dan koneksi internet sendiri untuk berjaga-jaga.
Selalu siapkan aplikasi chat dan video conference. Jika sewaktu-waktu dibutuhkan, Anda tak perlu panik membukanya.
Selalu siapkan botol air minum ukuran besar di meja Anda. Dengan begini, Anda selalu ingat minum agar tak dehidrasi. Di samping itu, Anda mengurangi waktu bolak-balik ambil minum yang bisa mengganggu fokus.
Setelah punya tempat kerja yang nyaman, jangan lupa untuk siapkan alat dan software penting untuk bekerja. Berikut adalah software yang akan membantu Anda menjawab tantangan kerja remote.
App semacam Quire atau Trello membantu Anda mendaftar apa saja tugas yang harus dikerjaan. Selain itu, app juga membantu setiap orang dalam tim melihat progres pekerjaan masing-masing.
Jika Anda punya klien dari luar negeri atau bekerja dengan tim global, app semacam ini tentu saja penting. Dengannya, Anda bisa dengan mudah menyesuaikan waktu ketika perlu melakukan conference call. Jika ingin praktis, Anda tinggal kunjungi website seperti The Time Zone Converter.
Aplikasi chatting khusus membantu Anda berkomunikasi dengan tim. Anda bisa pakai Slack, Telegram, WhatsApp, ataupun fitur chat di Skype.
Sebagai developer, Anda tentu butuh software khusus untuk mendukung kerja Anda. Misalnya saja Git. Dengan Git, Anda bisa memeriksa code dan mengerjakannya bersama-sama dengan lebih mudah.
Sehabis menyiapkan semua software yang dibutuhkan, Anda tetap perlu mendesain alur kerja. Ingat! Software itu cuma alat. Bagaimana cara Anda menggunakan software itulah yang penting. Makanya, alur kerja yang jelas itu wajib dibuat.
Setiap macam pekerjaan tentu punya alur kerjanya masing-masing. Hanya saja, untuk memudahkan, Anda bisa pakai tiga patokan sederhana di bawah ini:
dapat dipakai untuk memantau progres proyek, memeriksa bug pada software, dan sekaligus mengirim notifikasi progres proyek ke sesama developer maupun klien. Tool satu ini cocok dipakai untuk tim kecil berisi 1-4 developer
tool bug tracker yang untuk Anda mengadopsi Agile methodology. Sesuai untuk mengembangkan software dalam jangka waktu tahunan.
semacam aplikasi chat dengan berbagai fitur tambahan. Tool satu ini memudahkan Anda berkomunikasi, memantau progres kerja, membuat grup untuk topik bahasan tertentu. Semuanya dilakukan tanpa meninggalkan kesan aplikasi chatting yang luwes.
tool lengkap berisi to-do-lists, papan pengumuman, jadwal, arsip dokumen dan aset, group chat, dan pesan personal
Di titik ini, Anda seharusnya sudah bisa bekerja dengan lancar. Cuma kalau Anda bekerja dalam tim, ada beberapa hal yang perlu diterapkan. Salah satunya menyediakan satu waktu khusus untuk laporan secara rutin.
Lewat laporan rutin, masing-masing anggota tim bisa saling berdiskusi. Selain menjadikan hubungan antarpegawai lebih dekat, laporan macam ini bisa jadi ajang untuk mengurai masalah dan memperbaiki alur kerja.
Soal seberapa sering laporan macam ini diagendakan, itu tergantung jumlah anggota tim dan beban kerjanya. Dalam kasus developer, makin sedikit anggota tim justru makin sedikit jumlah laporan yang diperlukan. Sebab, memantau tugas tiap anggota masih mudah dan mungkin dilakukan.
Sebaliknya, di tim besar laporan harus sering-sering dilakukan. Hal ini untuk menghindari ada orang mengerjakan tugas yang sama, membuat perubahan yang tidak kompatibel dengan keseluruhan code, ataupun hal lain yang membuat pekerjaan tidak efisien.
Sebagai contoh, Anda bisa terapkan dua kali pelaporan singkat (standup meeting) untuk tim developer berisi 1-3 orang. Untuk tim berisi lebih dari empat developer, jadikan pelaporan singkat sebagai agenda harian.
Ketika Anda bekerja secara remote dengan tim, output bukan satu-satunya hal yang dikejar. Bagaimanapun juga, rasa memiliki dan kerja sama tim juga diperlukan. Karenanya, harus ada waktu khusus untuk online meeting secara berkala.
Di sini, Anda dan tim bebas membahas apa saja. Namun, kalau bisa, pakai waktu ini untuk berdiskusi dan berbagi pengetahuan baru seputar posisi yang digeluti. Hal-hal lain seperti manajemen tugas, skill atau kursus tambahan, serta tren industri juga dapat dibahas.
Dengan cara ini, Anda bisa membangun kedekatan dan komunikasi di dalam tim. Selain itu, cara ini bisa dipakai untuk memastikan masing-masing anggota tim punya pandangan yang sama soal tujuan perusahaan dan cara mencapainya.
Ketika bekerja dari rumah, cuma Anda yang tahu kalau Anda sedang bekerja. Teman-teman di kantor tak tahu. Mereka tak bisa melihat, melongok meja kerja, ataupun berbasa-basi sambil membuat segelas kopi.
Karenanya, Anda perlu beri tahu kalau Anda sedang bekerja. Dengan begitu, rekan kerja paham kapan harus menghubungi Anda. Mereka juga tak merasa segan semisal ingin meminta waktu untuk berdiskusi. Di sisi lain, hal ini juga membantu Anda agar nampak berkomitmen dan bertanggung jawab pada tugas meski bekerja secara remote.
Memberi tahu kalau Anda sedang bekerja tak sesusah yang dibayangkan. Anda tinggal log in ke aplikasi chat kantor dan atur status ke online. Dengan begitu, anggota tim dapat langsung tahu kalau Anda sedang bekerja.
Cara lainnya ialah sering-sering merespons percakapan di chat. Jika diperlukan, Anda tentu bisa sekalian berdiskusi dan melaporkan progres pekerjaan via chat. Namun, di kasus lain, Anda juga dapat merespons dengan kata-kata singkat atau emoticon saja.
Ketika kerja remote, teman setim berhak tahu kapan Anda sedang bekerja dan kapan tidak. Lewat info inilah mereka tahu kapan perlu menghubungi Anda.
Makanya selain sering-sering merespons supaya nampak bekerja, Anda juga wajib beri tahu mereka ketika tidak sedang bekerja atau semisal tak ingin diganggu. Dengan begitu, bukan cuma teman kerja saja yang mudah mengontak Anda. Anda sendiri juga yang memutuskan ritme kerja: kapan perlu mengerjakan tugas dan kapan perlu merespons pesan dari teman.
Untuk itu, Anda dapat tinggalkan pesan lewat status. Contohnya saja pesan seperti “Be back in 1 hour / istirahat 1 jam” dapat ditulis ketika perlu waktu rehat. Tinggalkan pesan “sedang meeting” supaya orang tak bertanya-tanya kenapa Anda online tapi tak lekas membalas pesan. Anda juga bisa tulis pesan semisal sudah selesai bekerja seperti “sampai jumpa besok / online lagi pagi” supaya tak diganggu ketika sedang istirahat.
Apapun bentuk pesannya, setidaknya Anda tetap perlu memberi tahu dua hal. Pertama, kapan waktu Anda bekerja. Kedua, apakah Anda bersedia dihubungi ketika sedang bekerja.