Industri pengembangan mobile app mengalami transformasi besar-besaran dalam satu dekade terakhir. Seiring dengan bertambahnya pengguna ponsel pintar, pelaku usaha dari berbagai sektor, termasuk dari industri strategis dan kreatif, mulai mencoba terjun untuk mengembangkan aplikasinya sendiri.
Saat ini mobile programming merupakan trend yang cukup populer bagi perusahaan. Untuk mendukung hal ini, perusahaan raksasa teknologi, Google telah menerbitkan framework yang bernama Flutter. Sementara itu, Facebook tak mau kalah dan ikut menerbitkan framework mobile apps lain yakni React. Keduanya punya kelebihan sendiri-sendiri. Misal dari segi UI, library, package, bahasa dasar dan contoh app mobile yang sudah menggunakan keduanya.
Flutter adalah framework besutan Google untuk membantu membangun UI aplikasi Android maupun iPhone. Flutter bersifat cross-platform, dapat mengembangkan aplikasi untuk berbagai sistem operasi antara lain Android, iOS, Windows, Mac, Linux, Google Fuchsia dan web. Tak tanggung-tanggung, flutter telah mendapatkan 4.9 stars pada Github. Selain itu, flutter adalah framework di balik beberapa aplikasi terkenal seperti Google Ads app, the Hamilton Broadway Musical app, Alibaba, eBay, dan Square.
Sementara itu, React (dalam hal ini React Native) merupakan framework milik Facebook yang juga mendukung cross platfrom. Saat ini, terdapat 42% developer yang memilih framework ini. Hal ini juga yang membuat framework ini menjadi framework dengan contributor 2 terbanyak pada Github. React memegang peranan yang penting dalam aplikasi besar seperti Facebook, Instagram, Pinterest, Uber Eats, Walmarts, Tesla, dan banyak lagi yang lainnya.
Persamaan Flutter dan React Native
Pada segmen ini kami akan membandingkan fitur Flutter vs React Native.
- React Native dan Flutter adalah sama-sama framework open-source.
- Keduanya sama-sama mendukung pengembangan lintas platform.
- Baik Flutter maupun React Native sama-sama menerapkan prinsip hot reload, di mana Anda langsung bisa melihat perubahan code secara langsung selama masa pengembangan.
Perbedaan Flutter vs React Native
React Native dan Flutter memiliki banyak perbedaan dari berbagai aspek meskipun keduanya sama-sama platform yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi lintas playform. Berikut ini adalah perbedaan Flutter vs React Native
- Flutter adalah platform yang dikenalkan dan dikembangkan Google pada Mei 2017. Sementara React Native adalah platform diperkenalkan oleh Facebook pada Juni 2015.
- React Native adalah framework berbasis JavaScript, semenrara Flutter dibangun dengan bahasa pemrograman Dart.
- Arsitektur antara React Native dan Flutter sangat berbeda. Flutter menggunakan arsitektur Business Logic Component (BLoC). Di sisi lain, React Native menggunakan arsitektur Flux dan Redux.
- Flutter menggunakan widget custom untuk membangun UI dari aplikasi. React Native menggunakan pengontrol Native UI untuk membuat antarmuka dari aplikasi.
- Dari segi dokumentasi, Flutter memiliki dokumentasi yang baik, terorganisir, dan masih banyak lagi yang lebih informative. Sementara dokumentasi React Native lebih user-friendly namun tidak terorganisir dengan baik.
- Lalu, dari segi fitur testing atau pengujian. Flutter menyediakan serangkaian fitur pengujian yang sangat kaya. Fitur ini memungkinkan pengembang untuk melakukan pengujian unit, pengujian integrasi, dan pengujian widget. Sementara itu, React Native menggunakan alat pihak ketiga yang tersedia untuk menguji aplikasi.
- Flutter telah digunakan di beberapa perusahaan besar seperti Google Ads, Hamilton, Reflectly, Xianyu, Facebook, Instagram, LinkedIn, Skype dan masih banyak lagi.
Flutter Vs React Native: Mana yang Terbaik?
Dari tulisan di atas, dapat dilihat bahwa Flutter vs React Native memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.
Untuk memudahkan Anda memilih framework terbaik, simaklah perbandingan dari kedua perangkat lunak tersebut:
- Bahasa Pemrograman
Flutter memakai Dart, bahasa pemrograman buatan Google yang belum begitu banyak dipakai oleh pengembang aplikasi konvensional. Sementara itu, React Native memakai JavaScript yang jauh lebih populer di kalangan pengembang dan IT consultant.
Di poin ini, React Native sedikit lebih unggul daripada Flutter.
- Arsitektur Perangkat
Sebagian besar komponen pada Flutter sudah dikemas sedemikian rupa sehingga tidak perlu dipakai untuk menjembatani fungsi bawaan dengan kode native sebuah sistem operasi. Sementara itu, React Native masih membutuhkan kode native untuk beroperasi karena mengandalkan arsitektur JavaScript yang tidak independen.
Di poin ini, Flutter lebih unggul daripada React Native.
- Komponen Antarmuka
React Native dikenal sangat tergantung dengan komponen antarmuka yang disediakan oleh pihak ketiga alias tidak memiliki akses ke modul native sistem operasi. Flutter, di sisi lain, memiliki komponen antarmuka yang lebih banyak karena sudah dikemas bersama dengan komponen rendering antarmuka ditambah komponen dari library yang cukup banyak.
Tak hanya itu, Flutter juga dikenal memiliki banyak wigdet siap pakai sehingga Anda punya lebih banyak opsi saat mendesain aplikasi untuk Android atau iOS.
Di poin ini, Flutter lebih unggul daripada React Native.
- Pengaruh terhadap Produktivitas
Fitur Hot Reload pada Flutter sangat membantu pengembangan melakukan beragam penyesuaian saat membuat sebuah aplikasi. Namun, bahasa pemrograman pada Flutter—Dart—yang belum dipakai secara luas mungkin bisa menjadi penghambat.
Di sini lain, React Native dapat digunakan dengan mudah oleh pengembang yang sudah berpengalaman memakai JavaScript. Namun, kurang ramah untuk pengembangan pemula.
Di poin ini, Flutter dan React Native bisa dikatakan seimbang.
- Dukungan Komunitas
Meskipun kedua perangkat ini bersifat open source, komunitas React Native masih lebih besar daripada Flutter. Hal ini wajar karena React Native memakai JS yang sudah digunakan secara luas. Namun, seiring waktu, diharapkan ada lebih banyak pengembang yang terjun secara aktif ke komunitas pengguna Flutter
Di poin ini, React Native lebih unggul.
If you believe it,
You can Achieve it
Marketing Software House :
Metta B. Putra
Marketing Rep. Software House Jakarta :
Jalan Kelapa Sawit II Blok CC No. 8, Kelapa Gading, DKI Jakarta 14240
Workshop Software House Yogyakarta :
Jalan Wiratama TR III No. 392, Tegalrejo, Yogyakarta
Workshop Software House Indramayu :
Jalan Wiralodra No. 64, Lemahabang, Indramayu, Jawa Barat 45212