Categories
Artikel Terbaru

Mengenal API, REST API, dan RESTful API

Bagi seorang programmer pasti sudah tidak asing lagi dalam mendengar nama REST API. API (Application Programming Interface) adalah suatu kumpulan subroutine, protokol komunikasi, tools, dan fungsi untuk membuat sebuah perangkat lunak. Mudahnya, API adalah fungsi yang dapat dipanggil atau dijalankan oleh program lain sehingga dapat menghubungkan antara server dengan perangkat yang digunakan oleh user. Jadi, untuk mendapatkan suatu database dari suatu perusahaan diperlukan API untuk mengambil data tersebut hingga sampai kepada user. Lalu, bagaimana dengan REST API? Penerapannya kepada suatu program? Dan bagaimana cara membuat request melalui HTTP Protocol? Yuk, simak artikel berikut!

Apa itu API?

API adalah singkatan dari Application Programming Interface yaitu sebuah software yang memungkinkan para developer untuk mengintegrasikan dan mengizinkan dua aplikasi yang berbeda secara bersamaan untuk saling terhubung satu sama lain.

Tujuan penggunaan dari API adalah untuk saling berbagi data antar aplikasi yang berbeda tersebut, Tujuan penggunaan API lainnya yaitu untuk mempercepat proses pengembangan aplikasi dengan cara menyediakan sebuah function yang terpisah sehingga para developer tidak perlu lagi membuat fitur yang serupa.

Istilah “API” sebetulnya tidak ada hubungannya dengan hal-hal yang berkaitan dengan web, karena istilah tersebut sudah ada sebelum web. Hal Ini semacam dikooptasi yang berarti “pemanggilan web service”. Tapi secara tradisional, Pengertian API bukan seperti itu. Tapi lebih berkaitan dengan fungsi-fungsi yang disediakan oleh Sistem Operasi.

Apa itu REST API?

Representasional State Transfer disingkat REST. Ini adalah API yang mengikuti seperangkat aturan untuk aplikasi dan layanan untuk berkomunikasi satu sama lain.

REST API bekerja dengan mengajukan permintaan untuk sumber daya dan mengembalikan semua informasi yang relevan tentang sumber daya, diterjemahkan ke dalam format yang dapat dengan mudah ditafsirkan oleh klien (format ini ditentukan oleh API yang menerima permintaan). Klien juga dapat memodifikasi item di server dan bahkan menambahkan item baru ke server melalui REST API.

Apa itu RESTful API?

RESTful API adalah Application Programming Interface (API) yang mematuhi batasan arsitektur REST dan berinteraksi dengan layanan web RESTful. RESTful API juga mengikuti prinsip REST API. RESTful API lebih skalabel dan memiliki masa pakai yang lebih lama. RESTful API menggunakan permintaan HTTP untuk mengakses dan menggunakan data. Ada empat permintaan HTTP dasar yang dapat dibuat klien adalah:

  • GET — Untuk mengambil sumber daya.
  • POST — Untuk membuat sumber daya baru.
  • PUT — Untuk mengedit atau memperbarui sumber daya yang ada.
  • DELETE- Untuk menghapus sumber daya.

EndPoint REST API dan RESTful API.

Saat pengguna membuat respons, API mengirim informasi ‘request’ dari aplikasi web atau server web, ia akan menerima ‘response’. Lokasi tempat API mengirim request atau tempat sumber daya berada adalah endpoint. Dengan REST API, endpoint adalah salah satu ujung saluran komunikasi.

Kenapa Kamu Harus Menggunakan API

Kenapa kamu harus memilih menggunakan Web API? Jika dilihat dari penjelasan diatas pasti kamu sudah paham tentang apa saja kelebihan dan manfaat yang bisa kamu dapatkan saat menggunakan Web API dalam pengembangan aplikasi.

Berikut alasan mengapa memilih Web API :

  1. Web API bersifat Open Source
  2. Saat kamu membutuhkan Web Service dan tidak perlu SOAP, maka ASP.NET Web API adalah solusi dan pilihan terbaik.
  3. Web API dapat digunakan untuk membangun Layanan HTTP sederhana, non-SOAP di atas WCF message pipeline.
  4. Konfigurasi yang mudah dan tidak seperti pada layanan WCF REST.
  5. Pembuatan Service dengan API Web cukup sederhana, Berbeda dengan Layanan WCF REST, pembuatan service menjadi cukup sulit.
  6. Berdasarkan HTTP sehingga mudah untuk didefinisikan, mengekspos dan mengkonsumsi dengan cara RESTful.
  7. Berdasarkan arsitektur RESTful yang ringan dan bagus untuk perangkat yang memiliki bandwidth terbatas seperti ponsel pintar.

Perbedaan antara REST API dan RESTful API.

Meskipun arsitektur REST dan RESTful API serupa, keduanya berbeda dengan sedikit perbedaan.REST API mengikuti semua aturan Arsitektur REST. Ini memiliki sistem lapisan client-server, stateless, cacheable, dengan antarmuka yang seragam, sedangkan aplikasi web RESTful memiliki semua fitur arsitektur REST dengan fitur tambahan yang unik.

Di REST Protokolnya kuat, dan mewarisi banyak langkah keamanan, yang merupakan lapisan arsitektur bawaan. Dalam RESTful API Ini adalah multi-layer dan memiliki protokol transport yang membuat sistem kurang aman jika dibandingkan dengan REST.

Saat menggunakan layanan web REST API, kerja URL didasarkan pada permintaan dan respons. Cara kerja RESTful sepenuhnya didasarkan pada aplikasi REST.

Ini sangat mudah beradaptasi dan ramah pengguna untuk semua perusahaan bisnis dan IT yang menggunakan REST API, RESTful API Ini terlalu fleksibel jika dibandingkan dengan layanan web RESTLESS.

If you believe it,
You can Achieve it

Marketing Software House :

Metta B. Putra

(0813 1859 3135)

Marketing Rep. Software House Jakarta :

Jalan Kelapa Sawit II Blok CC No. 8, Kelapa Gading, DKI Jakarta 14240

Workshop Software House Yogyakarta :

Jalan Wiratama TR III No. 392, Tegalrejo, Yogyakarta

Workshop Software House Indramayu :

Jalan Wiralodra No. 64, Lemahabang, Indramayu, Jawa Barat 45212

Categories
Artikel Terbaru

Apa itu Cloud Computing?

Kebutuhan akan data menjadi sangat penting di dunia IT, khususnya untuk perusahaan atau startup yang bergerak di bidang teknologi dan digital. Untuk itulah, perlu adanya sebuah wadah atau tempat untuk menyimpan berbagai informasi dan data dalam kapasitas yang besar. Untuk menangani hal tersebut, saat ini telah diciptakan terobosan terbaru dengan memanfaatkan jaringan internet yang dinamakan dengan cloud computing.

Istilah tersebut tentu saat ini sudah tidak asing bagi pengguna media internet. Sehingga, banyak yang menggunakan penyimpanan berbasis cloud, daripada menggunakan penyimpanan yang berbasis konvensional. Bagi yang belum mengetahui apa itu cloud computing, kami akan memberikan pemaparannya mulai dari pengertian, hingga cara kerjanya.

Apa Itu Cloud Computing?

Cloud Computing adalah cara pengunaan sumber daya komputer berdasarkan bisnis model sewa atau bayar sesuai dengan pemakaian, tanpa pengelolaan aktif langsung oleh pengguna. Secara teknologi, Cloud Computing memanfaatkan kumpulan komputer-komputer besar yang terpusat di datacenter dan dioperasikan oleh perusahaan cloud service provider. Sumber daya ini di akses melalui jaringan internet dan dipergunakan untuk menyimpan, mengelola, dan memproses data.

 

Pengertian Cloud Computing

Definisi cloud computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (‘komputasi’) dan pengembangan berbasis Internet (‘awan’). Cloud computing adalah sebuah konsep pemahaman dalam rangka pembuatan kerangka kerja komputasi secara online lokal (LAN) maupun global (internet) dimana terdapat beragam aplikasi maupun data dan media penyimpanan yang dapat diakses dan digunakan secara berbagi (shared service) dan bersamaan (simultaneous access) oleh para pengguna yang beragam – mulai dari perseorangan sampai kepada kelas pengguna korporasi atau perusahaan.

Cloud Computing adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet (“di dalam awan”) tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, mengerti apa yang di dalamnya, ataupun memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.

 

Cara Kerja Cloud Computing

Teknologi Cloud Computing ini menjadikan internet sebagai pusat server dalam mengelelola data. Sistem ini memudahkan pengguna untuk login ke internet agar mendapatkan akses untuk menjalankan program atau aplikasi tanpa harus menginstall aplikasi tersebut.

Karena tidak perlu melakukan installasi pada aplikasi, maka untuk media penyimpanan data dari pengguna juga disimpan secara virtual sehingga tidak akan terbebani dengan penggunaan memori yang ada di komputer. Peritah – perintah yang digunakan oleh pengguna tadi  selanjutnya akan dilanjutkan ke server aplikasi.

Setelah perintah diterima oleh sever aplikasi, maka data akan diproses yang akhirnya pengguna akan menerima halaman yang telah diperbaharui sesuai dengan perintah yang telah diberikan sebelumnya. Contoh dari Cloud Computing adalah Yahoo, PDF Gmail, Google Drive.

Perintah yang diberikan dalam penggunaan aplikasi tersebut akan langsung terintegrasi secara langsung dengan sistem Cloud Computing yang ada di komputer. Pengguna hanya memerlukan jaringan internet agar dapat menjalankan aplikasi tersebut tanpa perlu melakukan instalasi.

 

Fungsi dari Cloud Computing

Terdapat banyak sekali fungsi yang dimiliki oleh komputasi awan, berikut ini kami merangkum menjadi tiga fungsi utama dari penggunaan cloud computing untuk membantu aktivitas pengguna.

  1. Meningkatkan kapasitas penyimpanan data

Dengan menggunakan komputasi awan, maka kapasitas penyimpanan menjadi lebih lebih besar daripada anda menggunakan penyimpanan dalam sebuah perangkat misalnya flashdisk, hardisk, dan lain sebagainya. Teknologi cloud dapat menyimpan berbagai informasi anda dengan bantuan media internet.

Jadi informasi anda akan tersimpan di dalam database internet yang menggunakan teknologi big data. Contoh dari penggunaan penyimpanan berbasis cloud, adalah Google Cloud.

  1. Meningkatkan kinerja stakeholder

Fungsi yang kedua, dengan menggunakan penyimpanan berbasis cloud, maka kinerja dari setiap pemangku kepentingan sebuah bisnis akan menjadi lebih produktif dan optimal. Dimana, setiap tim atau departemen dapat saling terhubung dalam waktu yang bersamaan dan dapat menghemat resource yang ada.

  1. Mendapatkan pembaharuan sistem secara berkala (up to date)

Fungsi yang ketiga ini merupakan keunggulan dan ciri khas dari cloud computing. Dimana, untuk mengatasi berbagai kekurangan yang ada dan mengikuti perkembangan trend di era teknologi berbasis digital, maka sistem akan terus melakukan pembaharuan basis data secara berkala.

Update tersebut memiliki tujuan untuk meningkatkan keamanan, kemudian meningkatkan fitur untuk memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pengguna internet di seluruh dunia. Sehingga, setiap proses penyimpanan menjadi lebih aman, efektif, dan mempunyai kredibilitas yang tinggi.

 

Jenis – jenis dari teknologi cloud computing

Setelah mengetahui pengertian dan fungsi dari cloud computing, selanjutnya masuk pada jenis atau tipe – tipe dari teknologi cloud computing. Jika dilihat dari sistem penggunaan atau hak aksesnya, komputasi awan terbagi menjadi empat jenis, berikut merupakan penjelasannya.

  1. Public cloud

Public cloud computing adalah penyimpanan setiap data dan informasi pada media internet dengan model layanan yang menggunakan hak akses secara publik. Yang berarti, anda dapat menggunakan setiap fitur dan layanan secara gratis dan tidak memerlukan biaya.

Contoh dari public cloud computing sendiri adalah media sosial, seperti Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, dan lain – lain. Kemudian, pada layanan berbasis email, adalah Gmail, Yahoo, dan Hotmail. Akan tetapi, public cloud juga memiliki kelemahan, yaitu sistem keamanan yang mudah diretas dan mengambil data personal user untuk diperjualbelikan.

  1. Private cloud

Private cloud merupakan pemakaian teknologi cloud untuk kepentingan suatu organisasi atau perusahaan saja yang bersifat private. Biasanya, digunakan untuk kebutuhan bisnis agar lebih mudah dan cepat dalam menghubungkan komunikasi antar tim.

Untuk penerapannya sendiri hanya dapat digunakan oleh stakeholder dalam perusahaan atau organisasi yang sama. Maka dari itu, private cloud computing memiliki sistem keamanan yang lebih baik daripada public cloud computing.

  1. Community cloud

Community cloud merupakan sistem penyimpanan berbasis awan yang digunakan untuk kepentingan sebuah komunitas atau institusi. Community cloud dapat dikelola secara internal maupun menggunakan bantuan pihak ketiga, sehingga dapat meminimalisir biaya yang dikeluarkan dan dapat ditanggung oleh kedua belah pihak.

  1. Hybrid cloud

Hybrid cloud adalah gabungan dari private dan public cloud computing, yang mana layanan ini biasanya diterapkan pada sebuah institusi. Layanan ini juga termasuk ke dalam Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C).

 

Struktur Cloud Computing

Selanjutnya, masuk pada materi pembahasan mengenai struktur apa saja yang dimiliki oleh komputasi awan.

  1. Computer front end

Computer front end merupakan komputer desktop yang muncul pada halaman depan interface (antarmuka). Yang mana, dalam hal ini merupakan sisi dari client dan sistem cloud computing. Yang kemudian akan disesuaikan dengan kebutuhan fungsi dari setiap interface -nya.

  1. Computer back end

Computer back end adalah komputer untuk melayani kebutuhan penyimpanan data dalam jumlah yang besar, contohnya adalah komputer server dan data center. Biasanya, computer back end menangani kinerja dan kebutuhan pengelolaan basis data berkapasitas tinggi.

  1. Computer front and back end (Hybrid)

Struktur yang ketiga ini berfungsi untuk menghubungkan antara dua komputer diatas. Dimana, memungkinkan untuk dapat bertukar informasi dan data secara cepat dan akurat. Contoh dari device ini adalah LAN (Local Area Network) dan Internet.

 

Jenis-Jenis Layanan Cloud Computing

Ada tiga jenis layanan cloud computing yang ditawarkan kepada user, yaitu:

  1. IaaS (Infrastructure as a Service)

IaaS merupakan cloud computing yang memberikan sumberdaya komputasi yang fleksibel dan akses ke fitur jaringan, komputer, dan database.

  1. PaaS (Platform as a Service)

PaaS adalah platform yang menyediakan berbagai tools hardware dan sistem operasi melalui jaringan internet.

Infrastruktur dasar tersebut dapat digunakan oleh user untuk mengembangkan framework atau menjalankan aplikasi diatas framework tersebut.

Hal tersebut membuat user bekerja dengan lebih efisien, sebab ia tidak perlu lagi khawatir dengan masalah pengadaan sumber daya, perawatan software, hingga pengangkatan beban yang tidak terdiferensiasi saat menjalankan aplikasi.

  1. SaaS (Software as a Service)

SaaS menyediakan produk jadi yang dikelola oleh pihak ketiga seperti email berbasis web atau aplikasi absen karyawan. User sudah tidak perlu lagi pusing dalam mengelola dan merawat software yang digunakan.

 

 

Teknologi Cloud Computing mempunyai manfaat dan tujuan yang baik untuk perkembangan  teknologi yang kita gunakan saat ini, terutama penggunaannya dalam bisnis serta hal lain seperti dibidang perbankan, finance, Internet Of Thing dan hal hal lainnya  yang dapat mempermudah banyak pekerjaan Manusia.

Teknologi Cloud Computing sendiri akan terus berkembang seiringan dengan perkembangan zaman dan didukung juga dengan infrastruktur yang memadai diseluruh wilayah khususnya di Indonesia. Harapannya Cloud Computing bisa menjadi banyak solusi dan memberikan banyak sekali manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat modern saat ini.

If you believe it,
You can Achieve it

Marketing Software House :

Metta B. Putra

(0813 1859 3135)

Marketing Rep. Software House Jakarta :

Jalan Kelapa Sawit II Blok CC No. 8, Kelapa Gading, DKI Jakarta 14240

Workshop Software House Yogyakarta :

Jalan Wiratama TR III No. 392, Tegalrejo, Yogyakarta

Workshop Software House Indramayu :

Jalan Wiralodra No. 64, Lemahabang, Indramayu, Jawa Barat 45212

Categories
Artikel Terbaru

Swift vs. Objective-C

Ketika berbicara tentang develop iOS app, salah satu hal yang harus perlukan adalah memilih Bahasa pemrograman, dalam pengembangan aplikasi iOS, pada dasarnya kamu memiliki dua pilihan, yaitu menggunakan Objective-C ataupun menggunakan Swift.

Dalam postingan blog ini kita akan mengenal perbedaan, dan memilih mana opsi terbaik dari dua Bahasa pemrograman tersebut.

Objective-C 

Objective-C merupakan bahasa pemrograman yang bersifat object-oriented dan reactive. Bahasa ini digunakan untuk mengembangkan aplikasi iOS.

Objective-C termasuk kedalam bahasa pemrograman yang berorientasi objek atau yang kita kenal dengan OOP (Object Oriented Programming). Smaltalk merupakan bahasa pemrograman yang menjadi dasar dari bahasa Objective-C.

Bahas pemrograman Objective-C dikembangkan khusus agar dapat digunakan dengan framework Cocoa (framework yang dikembangkan oleh apple).

Awalnya Objective-C dibuat bersamaan dengan berdirinya perusahaan Stepstone pada tahun 1980 yang dibuat oleh Brad Cox dan Tom Love. Di tahun 1981, Cox dan Tom diperkenalkan kepada Smalltalk di ITT Corpoation’s Programming Center. Cox yang tertarik dengan masalah reuseability pada pembangunan perangkat lunak lantas melakukan modifikasi pada compiler c untuk menambah kemampuan smalltalk.

 

Swift

Pada dasarnya, konsep bahasa pemrograman Swift mirip dengan Objective-C terutama pada bagian inti seperti extensible programming (pemrograman yang dapat diperluas), dynamic dispatch (pengiriman dinamis), dan late binding (pengikatan yang lambat).

Swift dirancang agar kompatibel dengan semua alat pengembangan iOS yang ada — xCode, Objective-C, dan kerangka kerja Cocoa  tetapi kemudahan penggunaan dan peningkatan fitur membuatnya dengan cepat mulai menggantikan Objective-C. Tetapi Swift menonjol dalam kemampuannya untuk menangkap bug perangkat lunak.

 

Persamaan dari Objective-C dan Swift

  • Kedua bahasa digunakan untuk pengembangan Mac dan iOS.
  • Keduanya adalah bahasa pemrograman case-sensitive.
  • Keduanya adalah bahasa berbasis compiler.
  • Keduanya mendukung pemrograman berorientasi objek.
  • Ruang putih meningkatkan pembacaan kode. Kompiler mengabaikannya.

 

Kelebihan dan Kekurangan dari Objective-C

Kelebihan

  1. Sudah digunakan selama bertahun-tahun.
  2. Dukungan Ad-ons
  3. Kompatibel dengan C++ dan C.
  4. Faktor stabilitas.

Kekurangan

  1. Lebih sulit untuk dipelajari.
  2. Jumlah pendukung yang semakin menipis.
  3. Memiliki tools ‘reverse engineering tools’

Kelebihan dan Kekurangan dari Swift

Kelebihan

  1. Memiliki Keamanan yang baik.
  2. Memilki alokasi memori yang baik
  3. Memiliki performa yang baik
  4. Sekarang ‘Apple’ berfokus pada Swift

Kekurangan

  1. Perubahan dan migrasi yang sulit
  2. Sudah tidak support library dari C++

 

Jadi, Manakah yang lebih baik?

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, kami merangkum berbagai aspek dari kedua bahasa pemrograman ini dan mana yang lebih baik di antara keduanya.

  1. Pemeliharaan

Dari aspek pemeliharaan akan lebih rumit dengan Objective-C dibandingkan dengan Swift. Karena pengembang perlu menangani dua file terpisah. Di sisi lain, dengan Swift, pemeliharannya lebih mudah.

  1. Keamanan dan keselamatan

Swift adalah bahasa yang aman untuk memori dan jenis aman yang memperkuat keamanan bahasa. Bersamaan dengan ini, ia hadir dengan kode yang jelas yang dapat dipahami dengan mudah. Oleh karena itu, pengembang dapat dengan mudah menemukan kesalahan dan memperbaikinya jika dibandingkan dengan Objective-C.

  1. Kompleksitas Coding

Kompleksitas kode tetap menjadi faktor utama. Dengan Swift, pengkodean menjadi sangat mudah dengan jumlah baris yang terbatas. Tapi dalam kasus Objective-C, itu bisa mengakibatkan aplikasi crash.

  1. Penggunaan Pengembang

Sejak Swift semakin berkembang orang-orang mulai belajar dan mengadopsi bahasa baru ini.

If you believe it,
You can Achieve it

Marketing Software House :

Metta B. Putra

(0813 1859 3135)

Marketing Rep. Software House Jakarta :

Jalan Kelapa Sawit II Blok CC No. 8, Kelapa Gading, DKI Jakarta 14240

Workshop Software House Yogyakarta :

Jalan Wiratama TR III No. 392, Tegalrejo, Yogyakarta

Workshop Software House Indramayu :

Jalan Wiralodra No. 64, Lemahabang, Indramayu, Jawa Barat 45212

Categories
Artikel Terbaru

Perbedaan Aplikasi Web, Native, dan Hybrid

Dalam pengembangan aplikasi mobile, kita seringkali mendengar istilah-istilah Aplikasi WebAplikasi Native, dan Aplikasi Hybrid. Lalu apa perbedaanya dari masing-masing istilah tersebut? Mari kita bahas.

Aplikasi Web

Dalam platform aplikasi mobile, teknologi web yang sedang booming saat ini adalah PWA (Progressive Web App) yang merupakan aplikasi web yang ditingkatkan sehingga memiliki kinerja lebih baik dan feel serasa aplikasi mobile asli. Salah satu hal yang menarik dari PWA sendiri adalah sistem chaching nya yang dapat mengurangi beban dari aplikasi. Beberapa perusahaan besar saat ini sudah menerapkan PWA seperti Tokopedia, Bukalapak, Instagram, Twitter dan masih banyak lainnya.

Kelebihan dari Aplikasi Web

  1. Bisa digunakan tanpa proses instalasi

pogressive web apps bisa dipakai tanpa mengunduh atau memasang berkas apapun. Meskipun begitu, jika ingin kita juga tetap bisa memasang PWA agar tampil di homescreen.

  1. Tidak memerlukan update

pengguna bisa mendapatkan update terbaru tanpa perlu mengunduh berkas apapun. Karena PWA adalah web, maka untuk mendapatkan update baru pengguna cukup me-refresh aplikasi tersebut.

  1. Tidak perlu didistribusikan melalui Store

Aplikasi PWA tidak perlu didistribusikan lewat Store. Pengguna cukup mengunjungi website utama untuk kemudian bisa memanfaatkan penerapan teknologi yang sudah dilakukan oleh developer.

Kekurangan dari Aplikasi Web

  1. Masih ada fitur native yang belum bisa dimanfaatkan PWA

Masih ada beberapa fitur penting yang belum bisa dipakai. Mayoritasnya berkaitan dengan masalah keamanan diantaranya aplikasi kontak, sms, telepon, kalender, bookmark, alarm, pengunci layar, NFC, Bluetooth, dsb.

  1. Belum mendukung semua browser

Untuk saat ini baru Google Chrome, Firefox, Opera, dan browser Android Samsung yang bisa memanfaatkan seluruh teknologi PWA, tetapi belum tersedia pada browser seperti Internet Explorer, Safari, Edge dan browser-browser lainnya belum mengimplementasi keseluruhan fitur PWA.

  1. Tidak tersedia di Store

Poin ini memang bisa menjadi kelebihan sekaligus kekurangan PWA. Kelebihannya sudah kita bahas di atas yaitu pengguna tidak perlu mengunduh lewat aplikasi Store dan tidak perlu bersaing dengan jutaan aplikasi lain. Pengguna tidak mengunduh aplikasi lewat Store. Maka yang kita harus bisa adalah membawa user tersebut ke beranda website. Kita juga tidak bisa memanfaatkan fitur promosi yang ditawarkan oleh Store tersebut.


Aplikasi Native

Aplikasi Native adalah aplikasi yang dibangun menggunakan bahasa asli dari platform tersebut. Contohnya bahasa native dari Android adalah Java (meskipun dukungan dari google sudah berakhir) dan Kotlin, sedangkan untuk aplikasi iOS dapat menggunakan bahawa pemprograman Swift atau Objective-C.

Aplikasi jenis ini juga dibangun menggunkan IDE (Integrated Development Environment) tertentu misalnya Android Studio pada android dan Xcode yang merupakan IDE untuk pengembangan aplikasi pada ios.

Aplikasi ini merupakan aplikasi yang secara real ada pada bayangan kita, yaitu aplikasi yang kita download melalui playstore ataupun app-store, dan muncul icon pada home screen setelah kita download dan install.

Kelebihan Aplikasi Native

  • plikasi berjalan cepat dan responsive karena dikembangkan secara khusus untuk platform tertentu.
  • Performanya yang bagus
  • Distribusi melalui playstore maupun app-store
  • Lebih interaktif dan lebih smooth
  • Koneksi internet tidak terlalu dibutuhkan tergantung pada fungsi tertentu aplikasi
  • Semua fitur platform dapat diakses, seperti push notification, accelerometer, microphone, gps dan sensor lainnya.
  • User experience lebih bagus dan lebih mengalir
  • Lebih aman karena bisa berjalan secara offline

Kekurangan Aplikasi Native

  • Bahasa pemrograman native yang lebih susah
  • Lebih mahal dalam proses pengembangan karena dibutuhkan dua developer untuk android dan ios
  • Waktu pengembangan yang lebih lama
  • Maintenance yang lebih mahal dan kompleks.

Aplikasi Hybrid

Aplikasi Hybrid dibangun menggunakan bahasa pemprograman yang bukan bahasa asli dari platform tersebut namun hasilnya sama-sama memiliki tampilan atau feel yang sama dengan aplikasi native. Biasanya aplikasi hybrid ini mencakup keseluruhan, artinya anda hanya perlu menulis kode satu kali dan dapat dijalankan di semua platform (Android,iOS, bahkan WIndows Phone). Contohnya React Native (dimiliki oleh facebook) yang menggunakan bahasa Javascript yang notabene adalah bahasa dalam Pemprograman Web dan Flutter (dimiliki oleh google) yang menggunakan bahasa sendiri.


Kelebihan Aplikasi Hybrid

  1. Multiplatform

Alih-alih membangun dua aplikasi, kamu hanya perlu membangun satu aplikasi dan cukup mengutak-atiknya sedikit sehingga berfungsi di kedua platform.

  1. Menghemat waktu dan uang

Karena aplikasi hybrid bersifat multiplatform, maka kamu hanya perlu membangun satu aplikasi, tanpa perlu membangun aplikasi pada setiap platfrom.


Kekurangan Aplikasi Hybrid

  1. Proses pengembangan yang lebih kompleks

Developer aplikasi hybrid harus menguasai kedua platform dengan baik, termasuk perbedaan-perbedaan minor antara satu platform dengan yang lain. Kemudian, developer juga harus memperhatikan bagaimana agar mobile apps kita dapat berfungsi secara optimal di kedua platform, termasuk menyesuaikan design, dll.

If you believe it,
You can Achieve it

Marketing Software House :

Metta B. Putra

(0813 1859 3135)

Marketing Rep. Software House Jakarta :

Jalan Kelapa Sawit II Blok CC No. 8, Kelapa Gading, DKI Jakarta 14240

Workshop Software House Yogyakarta :

Jalan Wiratama TR III No. 392, Tegalrejo, Yogyakarta

Workshop Software House Indramayu :

Jalan Wiralodra No. 64, Lemahabang, Indramayu, Jawa Barat 45212

Categories
Artikel Terbaru

Mengenal Sistem Point of Sales (POS)

Jika kita melakukan transaksi pembelian di restoran atau toko, kita pasti pernah melihat semacam alat kasir yang digunakan untuk melakukan pemesanan dimana pegawai toko atau kasir akan mencatat pesanan kita lalu mencetak struk, alat inilah yang disebut dengan Point of Sale.

Apa itu Point of Sales (POS)?

POS atau Point of Sales adalah sebuah sistem yang digunakan dalam kebutuhan berbagai macam usaha bisnis ritel yang berfungsi untuk mempermudah proses transaksi jual beli secara cepat, aman, dan sistematis. POS juga merupakan versi modern dari mesin kasir konvensional yang masih sering digunakan pada beberapa toko atau usaha.

Pada dasarnya sistem Point of Sales adalah sistem all-in-one untuk melacak arus kas bisnis Anda dengan cara sistematis yang berorientasi untuk meningkatkan market interest dan pelayanan terhadap pelanggan.

Manfaat penggunaan Point of Sales (POS)

  1. Proses Transaksi Lebih Detail dan Lengka

Dengan menggunakan sistem POS, Anda dapat melakukan transaksi dengan lebih lengkap dan terperinci. Hal ini dikarenakan POS dapat menjumlahkan hasil transaksi secara keseluruhan pada saat itu juga (realtime). Jadi, Anda bisa menjumlahkan hasil transaksi secara periodik baik itu harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan sesuai dengan kebutuhan Anda.

  1. Mampu Mengecek Persediaan Barang

Anda dapat menghitung jumlah persediaan barang yang ada dan mencatat setiap barang masuk dan keluar melalui sistem POS. Hal ini juga dapat meminimalisir kelalaian pegawai maupun human error dalam mengecek jumlah barang yang tersedia. POS juga dapat melaporkan data persediaan barang yang lebih valid dan real time sehingga Anda dapat memantau pergerakan persediaan barang secara realtime.

  1. Laporan Transaksi Dapat Diakses dengan Mudah

Sistem POS akan menyimpan setiap data transaksi jual-beli yang dilakukan. Dengan demikian, Anda bisa mengakses laporan transaksi yang terjadi setiap harinya secara lengkap dan realtime kapanpun Anda inginkan. Bahkan laporan ini juga dapat Anda akses secara online karena sistem POS ini terhubung dengan internet.

  1. Perubahan Harga Produk Dapat Dilakukan dengan Mudah

Perubahan harga jual suatu produk seringkali mengalami kenaikan maupun penurunan seiring dengan perubahan pasar. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena dengan sistem POS Anda dapat mengubah harga setiap produk dengan mudah. Anda tidak perlu mengubah harga produk satu persatu karena POS juga dapat mengubah harga jual produk mengikuti perkembangan harga jual produk secara otomatis.

  1. Kegiatan Transaksi Lebih Aman dan Nyaman

Sistem POS membantu proses transaksi jual-beli terasa lebih aman dan nyaman. Sebab POS dapat memproses transaksi dengan lebih cepat dan keamanannya pun lebih terjamin karena terkomputerisasi dengan sistem yang canggih.


Tips memilih Point of Sales (POS)

Aplikasi kasir atau POS memang banyak sekali. Namun Anda harus mempertimbangkan jenis aplikasi POS yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda, karena tidak semua aplikasi POS cocok untuk semua bisnis. Jika Anda tidak memperhatikan hal tersebut, maka budget yang Anda keluarkan akan sia-sia dan bisa saja menimbulkan kerugian. Oleh sebab itu, berikut ini ada beberapa tips dalam memilih aplikasi POS.

  1. Pilih aplikasi POS dengan fitur yang lengkap dan sesuai kebutuhan

oin penting dalam tips ini adalah Anda harus memilih fitur POS yang lengkap namun harus sesuai dengan jenis bisnis Anda. Misalnya, jika bisnis Anda bergerak di bidang kuliner, maka fitur yang dibutuhkan contohnya pemesanan online, pengantar pesanan, check splitting, manajemen stok produk dan bahan baku, serta layanan pembayaran.

  1. Aplikasi POS harus mudah digunakan

Dalam menggunakan aplikasi POS, Anda harus memahami cara kerjanya terlebih dahulu. Oleh sebab itu, ada baiknya jika Anda memilih aplikasi yang mudah di setting dan digunakan. Hal ini juga harus diperhatikan agar pelatihan pada pegawai yang akan menggunakan POS bisa dilakukan dengan cepat karena cara kerjanya yang lebih mudah. Pastikan aplikasi POS tersebut memiliki interface yang sederhana dan mudah dipelajari.

  1. Pertimbangkan budget yang Anda miliki

Biaya untuk membeli aplikasi POS memang tidak terlalu mahal, namun Anda perlu menyiapkan dana untuk membeli perlengkapan lainnya, mulai dari software pendukung, hardware, integrasi sistem, dan support. Misalnya, dalam aspek software, Anda perlu menyiapkan dana untuk licensing satu kali, upgrade, langganan sistem perbulan, dan support. Kemudian, untuk hardware Anda perlu dana untuk card reader, cash drawer, printer, barcode scanner, dan lain-lain. Jika bisnis Anda masih skala kecil, mungkin biaya yang dibutuhkan tidak terlalu besar. Tetapi, jika budget Anda terbatas bisa pula menggunakan sistem sewa untuk sementara sehingga Anda bisa tetap melakukan transaksi dengan mudah dan cepat.

  1. Pilih aplikasi POS yang mampu menghasilkan berbagai jenis laporan

Ketika Anda berbisnis, Anda harus mengetahui setiap data yang diinput dan dihasilkan untuk melakukan keputusan di masa yang akan datang. Oleh sebab itu, Anda perlu memilih sistem POS yang bisa memberikan Anda setiap jenis laporan yang dibutuhkan. Laporan tersebut harus bisa diakses dimana saja secara realtime dan cepat. Laporan yang dibutuhkan seperti pendapatan, stok barang, laba-rugi, dan jumlah konsumen.

  1. Tersedia berbagai metode pembayaran untuk konsumen

Tidak semua konsumen melakukan pembayaran secara cash atau menggunakan uang tunai. Banyak juga konsumen yang ingin bertransaksi secara nontunai, seperti penggunaan kartu kredit atau debit. Anda sebagai pebisnis harus menyediakan layanan tersebut melalui sistem POS. Hal ini pun lebih mempermudah konsumen dalam melakukan pembayaran. Akan tetapi, sistem POS harus terintegrasi dengan bank yang terkait.

If you believe it,
You can Achieve it

Marketing Software House :

Metta B. Putra

(0813 1859 3135)

Marketing Rep. Software House Jakarta :

Jalan Kelapa Sawit II Blok CC No. 8, Kelapa Gading, DKI Jakarta 14240

Workshop Software House Yogyakarta :

Jalan Wiratama TR III No. 392, Tegalrejo, Yogyakarta

Workshop Software House Indramayu :

Jalan Wiralodra No. 64, Lemahabang, Indramayu, Jawa Barat 45212

Categories
Artikel Terbaru

Mari berkenalan dengan profesi UX Writer

Mungkin kalian sudah familiar dengan UX Design ataupun UX Designer, lalu bagaimana dengan  UX Writer?

UX Writer adalah salah satu profesi atau pekerjaan yang sedang booming akhir-akhir ini. Bagaimana tidak, kehadirannya sangat penting dalam keberlangsungan bisnis, terutama bagi startup.

Perilaku konsumen di era digital ini terbilang bersifat dinamis, sehingga butuh seseorang yang mampu menarik konsumen dengan baik.

UX writer berperan penting dalam hal itu. Tak heran, apabila perusahaan, terutama yang bergerak di bidang digital membutuhkan jasanya.

Apa itu UX Writer?

UX Writer adalah seseorang yang menulis untuk pengalaman pengguna. UX Writer menulis kata-kata yang dapat dibaca atau didengar ketika seseorang menggunakan produk digital seperti aplikasi atau website. Teks yang ditulis bersifat singkat, padat, jelas, dan berguna. Kalau tulisan yang dibuat copywriter singkat, tulisan UX Writer lebih singkat lagi. Sering disebut dengan micro copy.

Tujuan utama dari UX Writing adalah agar pengguna merasa bahwa aplikasi atau website adalah teman, bukan mesin. Jadi aplikasi atau website tersebut memudahkan pengguna. Caranya dengan memastikan kata-kata yang digunakan dalam produk tidak membingungkan meskipun produk digunakan oleh pengguna baru atau kakek nenek sekalipun.

Misalnya, saat menggunakan aplikasi, ternyata koneksi internet kurang mendukung dan muncul tampilan seperti ini. Terdapat kalimat “Yah, internetnya mati..” yang memberitahu pengguna bahwa aplikasi tidak dapat digunakan karena koneksi internet. Kalimatnya santai, membuat aplikasi tidak seperti mesin. Selain itu, terdapat saran untuk mengecek koneksi internet atau mencoba lagi. Jadi, pelanggan tahu apa yang harus dilakukan saat mengalami hal yang demikian.

 

Skill yang harus dimiliki seorang UX Writer

  1. Memiliki pola pikir seorang desainer

Desainer bukan hanya berbicara mengenai seni, melainkan juga tentang bagaimana caranya membuat produk dapat dijangkau dengan mudah oleh pengguna atau user. Kamu harus mempunyai pola pikir desainer karena nantinya akan langsung bersinggungan dengan desain dari sebuah aplikasi.

 

Dengan demikian, secara tidak langsung kamu harus berpikir mengenai sebuah pemecahan masalah terkait desain. Selain itu, kamu juga harus berpikir bagaimana cara mengembangkan desain sebuah aplikasi agar lebih baik dan nyaman digunakan oleh pengguna.

 

  1. Menjadi pendengar yang aktif

UX writer harus bisa mengesampingkan ego dengan mendengarkan berbagai kritik dan saran dari rekan kerjanya. Pasalnya, keinginan konsumen akan terus berubah dari waktu ke waktu sehingga seorang kamu harus terbuka menerima saran-saran dan kritikan dari apa yang sudah mereka buat. Hal tersebut dilakukan bukan semata-mata untuk menjatuhkanmu, melainkan untuk membangun sebuah komunikasi yang lebih kuat dengan pengguna.

 

  1. Menjaga networking

Selain menjadi pendengar yang aktif, kamu juga harus pintar dalam hal menjaga networking dengan rekan kerja nantinya. Pasalnya profesi ini tidak bekerja sendirian, melainkan akan terus terhubung dengan rekan kerjanya, terutama harus berkoordinasi dengan UX designer, product manager, developer, dan bahkan para stakeholder. Oleh karena itu, penting untuk menjaga networking yang baik dengan mereka dalam pekerjaan.

 

If you believe it,
You can Achieve it

Marketing Software House :

Metta B. Putra

(0813 1859 3135)

Marketing Rep. Software House Jakarta :

Jalan Kelapa Sawit II Blok CC No. 8, Kelapa Gading, DKI Jakarta 14240

Workshop Software House Yogyakarta :

Jalan Wiratama TR III No. 392, Tegalrejo, Yogyakarta

Workshop Software House Indramayu :

Jalan Wiralodra No. 64, Lemahabang, Indramayu, Jawa Barat 45212

Categories
Artikel Terbaru

Apa itu Copywriting? dan Bagaimana Copywriting membantu mengembangkan Bisnis anda

Copywriting menjadi salah satu komponen dalam pemasaran yang bisa dibilang cukup minim peminatnya. Akan tetapi, cara ini adalah cara yang justru paling banyak dalam pendapatan perhatian public. Karena copywriting sendiri adalah komponen yang akan berpengaruh cukup besar dalam keberhasilan bisnis yang akan dijalankan oleh banyak orang saat ini.

Apa itu Copywriting?

Copywriting adalah teknik atau cara membuat materi pemasaran yang dapat membujuk audiens untuk melakukan suatu tindakan tertentu. Tujuan teknik penulisan ini yaitu untuk membujuk para pembaca agar membeli, menggunakan produk atau jasa, ataupun ikut bergabung dalam komunitas yang anda buat. Cara ini adalah teknik dalam advertorial sebuah media cetak seperti majalah, koran, newsletter, brosur, dan lain sebagainya. Tetapi pada zaman digital, masyarakat lebih sering mengkonsumsi berbagai media yang membuat cakupan copywriting semakin luas hingga pada promosi multimedia seperti video, podcast, dan lain sebagainya.

Skill atau kemampuan copywriting mencakup kemampuan membuat teks ‘persuasif’ dengan maksud menawarkan value suatu bisnis supaya target konsumen tergerak. Selain skill penulisan persuasif dan kreatif, seorang copywriter secara umum harus menguasai ilmu tata bahasa yang benar. Copywriting juga memiliki pengaruh yang besar pada tingkat keberhasilan suatu bisnis. Bila Anda berniat untuk mengembangkan usaha Anda, maka copywriting adalah suatu kewajiban yang harus Anda lakukan. Tak hanya itu, berdasarkan Demand Metric, content marketing juga sangat berpengaruh terhadap biaya yang akan Anda keluarkan. Hal itu dapat memangkas biaya pemasaran sebanyak 62% serta dan mampu menghasilkan leads yang lebih banyak.


Bagaimana Copywritting membantu mengembangkan Bisnis anda?

  1. Memperkenalkan Produk

Salah satu fungsi utama dari pembuatan copywriting ini adalah agar produk yang anda tawarkan lebih dikenal banyak orang. Dengan adanya hal ini maka konsumen akan semakin mudah untuk kenal dengan produk anda.

Copywriting juga bisa membuat produk anda dikenal dengan cara yang unik. Banyak informasi tentang produk anda yang bisa disampaikan lewat hal ini. Konsumen juga akan lebih mudah tahu tentang keunggulan dan kelebihan dari produk anda.

  1. Menjadi Salesman untuk Usaha Anda

Copywriting yang baik bisa juga berperan seperti seorang salesman. Copywriting yang baik akan berperan untuk membujuk calon konsumen untuk membeli produk atau menggunakan jasa yang kita tawarkan.

Salah satu kemampuan copywriting dalam hal pemasaran ini adalah membuat konsumen tertarik tanpa merasa dipaksa sebelumnya. Penawaran secara soft selling ini juga yang membuat copywriting menjadi penting untuk bisnis anda.

  1. Meningkatkan Penjualan

Target utama dari kepentingan promosi tentu saja untuk meningkatkan omzet penjualan. Penggunaan copywriting untuk bisnis anda juga bisa melakukan hal ini. Copywriting bisa menjadi salah satu cara berpromosi yang ampuh untuk meningkatkan nilai penjualan.

  1. Menarik Perhatian

Salah satu hal lain yang juga bisa dilakukan dengan copywriting ini adalah menarik perhatian masyarakat. Ini merupakan salah satu strategi marketing yang umum dilakukan. Dengan copywriting maka anda juga bisa membuat orang penasaran dan ingin mencoba produk anda.

Itulah beberapa contoh yang menunjukan betapa pentingnya copywriting untuk bisnis anda. Dengan membuat copywriting yang unik dan menarik tentu akan membuat kesan tersendiri bagi para calon konsumen.

If you believe it,
You can Achieve it

Marketing Software House :

Metta B. Putra

(0813 1859 3135)

Marketing Rep. Software House Jakarta :

Jalan Kelapa Sawit II Blok CC No. 8, Kelapa Gading, DKI Jakarta 14240

Workshop Software House Yogyakarta :

Jalan Wiratama TR III No. 392, Tegalrejo, Yogyakarta

Workshop Software House Indramayu :

Jalan Wiralodra No. 64, Lemahabang, Indramayu, Jawa Barat 45212

Categories
Artikel Terbaru

Apa itu NFT?

Non Fungible Token (NFT) merupakan sebuah aset kripto unik yang tengah ramai diperbincangkan, lalu apa itu NFT? Mari kita bahas

NFT

NFT merupakan singkatan Non-Fungible Token yang merupakan konten digital yang terhubung ke blockchain, database digital yang menjadi dasar cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum. Namun, tidak seperti NFT, kedua aset tersebut dapat ditukar. Artinya, dua aset dapat  ditukar dengan aset lain yang identik dengan nilai yang sama, seperti dollar.

Sedangkan NFT memiliki keunikan tersendiri karena  tidak dapat ditukar. Artinya, kedua NFT tidak  sama. NFT dapat dibandingkan dengan kartu Pokemon, koin langka, atau sepasang Jordan edisi terbatas. NFT menciptakan keterbatasan pada aset yang ada, menjadikannya eksklusif, dan bahkan memiliki sertifikat keaslian untuk membuktikannya.


Cara kerja NFT

NFT merupakan bagian dari sebuah jurnal besar data publik yang terdistribusi dengan pencatatan tiap-tiap aktivitas transaksi dalam lingkup tertentu. Mudahnya, NFT merupakan cetakan media perwakilan digital dari objek seperti lukisan, game, album musik, dan karya seni lainnya.

Jika kamu memiliki NFT, maka sama halnya dengan menjadi seorang kolektor benda fisik atau digital berupa aset kripto untuk diperjualbelikan. Pemilik NFT mendapatkan hak kepemilikan khusus dari NFT yang dibeli dan hanya akan ada satu pemilik dalam satu waktu. Selain itu, data uniknya mempermudah proses verifikasi pembeli dan memungkinkan untuk melakukan transfer token antar pemilik NFT jika diperlukan. Pemilik asli NFT dapat menyimpan data atau informasi spesifik di dalamnya, contohnya tanda tangan pemilik karya.


Kenapa NFT begitu Popular?

  1. Faktor Keaslian

Mulai dari keaslian, NFT memiliki sebuah kode hash unik yang tentu akan berbeda dibanding file lain. Tidak lupa dengan fitur smart contract yang menjadi lapisan pelindung tambahan, menjadikan masing-masing token memiliki keunikan.

Selain hal tersebut, tidak lupa pula bahwa Non-Fungible Token tidak dapat disalin, dan bahkan tidak dapat digandakan, meminimalisir tindak penipuan. Tidak lupa pula adanya transparansi teknologi blockchain yang memungkinan verifikasi dan pembuktan keabsahan dari suatu file.

  1. Faktor Ekslusifitas

Tentu, faktor eksklusifitas atau memiliki nilai kelangkaan inilah yang juga turut menjadikan NFT menjadi hal yang sangat populer. Bagi para kolektor barang langka, hal ini tentu dapat memberikan rasa puas karena membuat koleksi makin bernilai. Hal inilah yang mungkin menjadi alasan beberapa orang yang bersedia membayar dengan harga tinggi.


Bagaimana cara membeli NFT?

Pada dasarnya, setiap gambar digital bisa dibeli menjadi NFT. Namun, terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat melakukan transaksi pembelian, terutama bagi seseorang pemula. Pembeli wajib tetapkan pasar mana yang akan dibeli, jenis dompet digital apa yang bisa menyimpannya, dan jenis mata uang kripto apa yang digunakan pada transaksi tersebut.

Beberapa pasar NFT yang paling generik seperti OpenSea, Mintable, Nifty Gateway, dan Rarible. Ada juga pasar untuk jenis NFT yang lebih spesifik, misalnya NBA Top Shot untuk highlight video basket atau untuk aset berharga misalnya cuitan Jack Dorsey.

Namun, yang perlu diperhatikan juga adalah biaya. Sebab, beberapa pasar mengenakan biaya energi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan transaksi di blockchain. Biaya lainnya mencakup biaya untuk mengubah dollar menjadi Ethereum (mata uang yang paling umum digunakan untuk membeli NFT) dan biaya penutupan.

If you believe it,
You can Achieve it

Marketing Software House :

Metta B. Putra

(0813 1859 3135)

Marketing Rep. Software House Jakarta :

Jalan Kelapa Sawit II Blok CC No. 8, Kelapa Gading, DKI Jakarta 14240

Workshop Software House Yogyakarta :

Jalan Wiratama TR III No. 392, Tegalrejo, Yogyakarta

Workshop Software House Indramayu :

Jalan Wiralodra No. 64, Lemahabang, Indramayu, Jawa Barat 45212